Langsung ke konten utama

Pernah Kita Bahagia



Pernah bahagia kita merekah indah tanpa sedikitpun rasa gelisah.
Saat lantunan rindu adalah alasan setiap pertemuan.
Sadarlah, aku telah mencintaimu dengan terengah-engah.
Mencibir oksigen dengan menjadikanmu satu-satunya udara yg boleh mengisi setiap rongga.
Menghempas darah dengan namamu yang mengalir mebuat jantungku tetap berirama.
Padamu aku jatuh hati.
Kesalahanku, tak pernah mencintai selain kamu.
Tingkat sepi paling mengerikan adalah sepi dalam keramaian.
Bagaimana mungkin aku menjauh jika hanya padamu keangkuhanku meluluh?
Bagaimana mungkin aku pergi jika bayanganmu masih saja menghiasi mimpi?
Bagaimana mungkin aku berpindah jika hanya padamu hatiku bersinggah?
Kesalahanku, isi doaku tak pernah selain namamu.
Cinta tak selamanya tentang kepimilikan.
Tapi cinta adalah tentang keikhlasan.
Terimakasih untuk segala rasa.
Kesalahanku adalah tak pernah merasa, bahwa untukku kau tak pernah punya cinta.

Aku tidak menangis kekasih. Aku cuma tidak tahu pada harapan mana lagi air mata akan kusimpan.

Salahkah aku?
Menolaknya tuk di sampingku
Salahkah aku?
Meminta pertemanan sebagai balas hatinya
Aku tak ingin jadikan ia pelampiasan
Yang akan berakibat hatinya terluka

Aku masih menata hati
Disini, di tempat yang sama
Tak bergeser sekalipun ia telah beruap cinta
Karena alam bawah sadarku mengharapkan
Kembalinya sang masa lalu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Balek Lagi

  Assalamualaikum wr.wb Halooo semuaa Udah lama gak update di blog ini, sampai tadi aku lihat ada sawang di sudut-sudut blog, sampek ada gelandangan juga tidur di depan blogku tadi saking lamanya ga dibuka. Oh iya, Karena ini masih suasana lebaran, mohon maaf lahir dan batin ya semua. Kadang suka heran, sekarang hari raya selain ajang maaf-maafan, juga jadi tempat pamer. Apalagi pas sholat idul fitri, banyak bapak-bapak yang suka pamer sarung. Pake sarungnya itu kalo bisa mereknya itu harus pas di belakang bawah (seperti gambar dibawah) Jadi nnti kan pas sholat orang belakang kelihatan merek sarungnya: ooh ini merek atlas; ini merek gajah duduk; wah merek wadimor ni; loh ini kok merek miyako? pas dibuka ada nasinya.  Aneh-aneh aja. Belum lagi pamer sajadah. Waktu lagi bentangin sajadah Orang pertama: wiih masih mulus; wangi; tebal Orang kedua: wih masih mulus; tebal; ada kompasnya, jadi bisa liat arah kiblat sendiri. Orang ketiga: masih mulus; tebal: di depannya aja layar